java script

Selasa, 25 September 2018

Metode Perpetual dan Periodik dalam Akuntansi



Metode Perpetual dan Periodik dalam Akuntansi


Metode Perpetual dan Periodik – Dalam akuntansi dikenal ada dua macam metode dalam pencatatan persediaan, ada Metode Perpetual dan Metode Periodik. Sistem pencatatan metode perpetual disebut juga metode buku adalah sistem dimana setiap persediaan yang masuk dan keluar dicatat di pembukuan. Sementara metode periodik dilakukan dengan menghitung jumlah persediaan di akhir suatu periode untuk melakukan pembukuannya.
Dalam penjurnalan Metode Perpetual dan Periodik punya perbedaan khas, metode Perpetual melakukan pencatatan aktivitas keluar masuk persediaan dan HPP ketika transaksi penjualan. Sedangkan metode Periodik tidak mencatat HPP saat transaksi penjualan.
Masing-masing memiliki keunggulan, dengan Perpetual kita bisa mengatahui posisi nilai persediaan kapan saja, karena selalu di bukukan/dijurnal setiap ada aktivitas keluar masuk. Sedangkan untuk Periodik, pencatatan hanya dilakukan saat pembelian, pencatatan HPP dilakukan nanti di akhir periode yang ditentukan (bulanan, triwulan, semester atau tahunan) perusahan, sehingga lebih cepat dan ringkas dalam membukukan Penjualan.
Untuk lebih jelasnya tentang Metode Perpetual dan Periodik, mari kita bermain ilustrasi sederhana.
  • Persediaan awal 50.000.000
  • 02.01.2014 Dibeli persediaan barang dagang 100 pcs, @ 1.000.000, tunai.
  • 10.01.2014 Dibeli persediaan barang dagang 100 pcs, @ 1.000.000, tunai
  • 12.01.2014 Penjualan 20 pcs @ 1.200.000, kredit
  • 15.01.2014 Penjualan 30 pcs @ 1.200.000, kredit
Metode Perpetual
02.01.2014
Persediaan
[D] 100.000.000
Kas/bank
[K] 100.000.000
10.01.2014
Persediaan
[D] 100.000.000
Kas/bank
[K] 100.000.000

12.01.2014
Piutang usaha
[D] 24.000.000
Penjualan
[K] 24.000.000

HPP
[D] 20.000.000
Persediaan
[K] 20.000.000

15.01.2014
Piutang usaha
[D] 36.000.000
Penjualan
[K] 36.000.000

HPP
[D] 30.000.000
Persediaan
[K] 30.000.000

Tidak diperlukan jurnal penyesuaian untuk HPP maupun Persediaan karena sudah dicatat sekaligus saat terjadi penjualan. Dengan kondisi diatas saldo awal 50.000.000 maka saldo akhir persediaan di buku besar sudah pasti sebesar 200.000.000 (saldo awal + pembelian – penjualan),

Metode Periodik
02.01.2014
Persediaan
[D] 100.000.000
Kas/bank
[K] 100.000.000
10.01.2014
Persediaan
[D] 100.000.000
Kas/bank
[K] 100.000.000
12.01.2014
Piutang usaha
[D] 24.000.000
Penjualan
[K] 24.000.000
15.01.2014
Piutang usaha
[D] 36.000.000
 Penjualan
[K] 36.000.000

Pada akhir periode (misal akhir bulan) dilakukan perhitungan fisik persediaan, atas perhitungan fisik tersebut didapatkan saldo akhir 200.000.000, maka penyesuaian HPP-nya adalah:
= Saldo akhir – Pembelian + Saldo awall
= 200.000.000 – 200.000.000 + 50.000.000
= 50.000.000
Jurnal penyesuaian:
31.01.2014
HPP
[D] 50.000.000
Persediaan
[K] 50.000.000

Metode Perpetual atau Periodik, sama saja yang penting konsisten dan dikerjakan dengan penuh ketelitian, pilihan ada ditangan Perusahaan.

source : http://www.noobakuntan.info/2014/04/metode-perpetual-dan-periodik.html