6 Langkah Mudah Membuat Laporan Keuangan Bagi Pemula
https://www.google.com/url?sa=i&rct=j&q=&esrc=s&source=images&cd=&cad=rja&uact=8&ved=2ahUKEwiD_oGd19XdAhVDE7wKHWmoCr0QjB16BAgBEAQ&url=https%3A%2F%2Fwww.jurnal.id%2Fid%2Fblog%2F2017%2Fpengertian-akuntansi-dan-standar-akuntansi-pemerintah&psig=AOvVaw1PH-AVfUK6fB4ZcX5Jcu3M&ust=1537948488134325
Salah
satu bentuk pertanggungjawaban perusahaan kepada stakeholder yaitu
berupa laporan keuangan. Baik untuk perusahaan dalam skala besar maupun dalam
skala kecil, laporan keuangan merupakan kewajiban yang harus dibuat pada setiap
periode. Jika diibaratkan, laporan keuangan merupakan jantung dari sebuah
perusahaan. Sebagai pengusaha, Anda wajib bisa membaca laporan keuangan, karena
laporan keuangan akan sangat membantu Anda dalam mengetahui kondisi keuangan
perusahaan dan menilai kinerja perusahaan dalam tahun berjalan sehingga Anda
dapat mengambil keputusan dengan benar untuk operasional perusahaan
selanjutnya.
Sebelum
membahas lebih jauh cara membuat laporan keuangan, mari kita mengerti apa
definisi laporan keuangan itu sendiri. Menurut
PSAK No.1 Tahun 2015, Laporan Keuangan adalah penyajian terstruktur dari posisi
keuangan dan kinerja keuangan suatu entitas. Lebih jelas dalam buku Intermediate
Accounting, laporan keuangan didefinisikan sebagai ringkasan suatu proses
pencatatan, merupakan suatu ringkasan dari transaksi-transaksi keuangan yang
terjadi selama satu tahun buku yang bersangkutan (Baridwan, 2004). Untuk
melihat kondisi keuangan perusahaan, Anda dapat melihat laporan keuangan
perusahaan. Terdapat empat jenis laporan keuangan dalam akuntansi, yaitu:
a. Laba
rugi yang mencantumkan transaksi
individu dan total uang yang Anda peroleh (pendapatan) dan uang yang Anda
keluarkan (pengeluaran).
b.
Laporan perubahan modal yang menyajikan
ikhtisar perubahan yang terjadi dalam ekuitas pemilik pada suatu entitas untuk
suatu periode tertentu.
c.
Neraca yang menampilkan informasi bagaimana posisi
keuangan dari perusahaan / entitas pada suatu periode, biasanya dalam satu
tahun.
d. Arus
kas yang menggambarkan perputaran kas
perusahaan, mengenai jumlah kas masuk (penerimaan kas) dan jumlah kas keluar
(pengeluaran kas) dalam suatu periode tertentu.
Setelah
mengetahui tentang laporan keuangan, maka sekarang saatnya mengetahui cara
membuat laporan keuangan. Untuk membuat laporan keuangan, Anda cukup melakukan
penjurnalan transaksi, mem-posting ke buku besar, membuat neraca saldo,
dan laporan keuangan lainnya.
Sangat
mudah bukan? Ya, bagi Anda yang paham tentang akuntansi tentu akan mudah.
Namun, jika Anda masih kurang mengetahui akuntansi mungkin hal ini akan menjadi
sebuah kesulitan. Karena itulah, di sini kami akan menjelaskan cara mudah
membuat laporan keuangan.
a. Mengumpulkan dan Mencatat Transaksi pada Jurnal
Transaksi
merupakan kegiatan umum yang sering dilakukan oleh perusahaan, baik transaksi
pembelian, penjualan, penukaran barang, sewa ataupun transaksi lainnya. Bukti
transaksi merupakan hal yang sangat penting, hal yang sangat utama dalam
akuntansi sehingga bukti transaksi tidak boleh hilang. Bukti transaksi
merupakan dasar pencatatan dalam membuat laporan keuangan. Bukti transaksi ini
dapat berupa nota, kuitansi, faktur ataupun jenis bukti lainnya. Langkah
pertama dalam membuat laporan keuangan adalah mencatat transaksi yang dilakukan
oleh perusahaan di tahun berjalan pada jurnal. Semua transaksi yang berkaitan
dengan aktivitas operasional perusahaan harus dicatat dalam jurnal dengan
rinci.
b. Memposting Jurnal ke dalam Buku Besar
Setelah
membuat jurnal, langkah kedua yaitu mem-posting jurnal ke dalam buku
besar. Buku besar merupakan rincian dari setiap akun-akun yang ada. Tidak sulit
untuk melakukan hal ini, hanya memindahkan transaksi yang sudah di catat dalam
jurnal ke akun-akun yang sesuai dengan rinci.
c. Menyusun Neraca Saldo
Neraca
saldo adalah suatu daftar rekening-rekening buku besar dengan saldo debit atau
kredit. Langkah selanjutnya setelah membuat buku besar yaitu menyusun neraca
saldo. Daftar rekening pada buku besar dikelompokkan ke dalam kelompok pasiva
atau kelompok aktiva. Neraca saldo digunakan untuk mengecek keseimbangan debet
dan kredit dari seluruh rekening.
d. Mengumpulkan Data yang Diperlukan untuk Membuat
Jurnal Penyesuaian
Beberapa transaksi mungkin ada yang belum tercatat atau
transaksi terjadi di akhir saat tahap pembuatan laporan keuangan dan masih ada
yang tidak sesuai dengan keadaan di akhir periode, sehingga data tersebut
dikumpulkan untuk membuat jurnal penyesuaian.
e. Menyusun Neraca Lajur
Untuk memudahkan penyusunan laporan keuangan maka kita perlu
menyusun neraca lajur atau kertas kerja yang dimulai dari data di neraca saldo
dan disesuaikan dengan data yang diperoleh dari jurnal penyesuaian.
Selanjutnya, saldo yang sudah disesuaikan akan terlihat pada kolom neraca saldo
yang telah disesuaikan dan merupakan saldo-saldo yang akan dilaporkan dalam
neraca dan laporan rugi laba.
f. Membuat Laporan Keuangan
Laporan yang sudah disusun di neraca lajur tinggal di tulis
dengan rapi sesuai ketentuan atau standar laporan keuangan. Hal ini karena
dalam neraca lajur sudah dipisahkan jumlah-jumlah yang dilaporkan dalam neraca
atau laporan rugi laba.
Informasi yang disajikan dalam laporan keuangan sangat penting, karena mencerminkan kinerja perusahaan dan dapat digunakan untuk pengambilan keputusan. Pengelolaan keuangan perusahaan bisa dilakukan dengan mudah menggunakan bantuan Jurnal, software akuntansi online. Jurnal membuat hidup lebih mudah dengan laporan instan, dapat membantu Anda membaca laporan keuangan di mana saja dan kapan saja. Sangat penting untuk memantau kondisi keuangan secara realtime demi masa depan bisnis Anda.